Gosip Licious – Pengakuan Insanul Fahmi dalam podcast dr. Richard Lee langsung menyita perhatian publik. Dalam video tersebut, ia membenarkan bahwa dirinya resmi menikahi Inara Rusli sejak Agustus 2025, jauh sebelum isu kedekatan mereka mencuat. Dengan suara yang tenang namun tampak menahan tekanan, Fahmi menyerahkan dokumen pernikahan sebagai bukti kuat bahwa akad telah berlangsung sesuai syariat. Cerita ini memunculkan banyak reaksi, terlebih karena Inara adalah sosok publik yang sudah lama menjadi sorotan sejak perceraiannya dengan Virgoun. Momen ketika dr. Richard membaca dokumen itu menghadirkan nuansa emosional yang kuat, seolah membuka pintu baru menuju polemik yang lebih rumit. Meski begitu, Fahmi tetap berusaha menjelaskan bahwa semua ia lakukan karena ingin menjaga martabat dan menghindari kesalahpahaman yang berlarut-larut di mata masyarakat.
Kedekatan yang Berawal dari Persiapan Bisnis
Menurut penuturan Fahmi, kedekatannya dengan Inara berawal dari kerja sama bisnis. Pada Juli 2025, mereka mulai intens bertemu untuk mengembangkan rencana usaha yang sedang dipersiapkan Inara. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, hubungan profesional berubah menjadi semakin dekat, hingga akhirnya memunculkan keinginan Fahmi untuk melamar. Ia menggambarkan proses itu sebagai sesuatu yang tumbuh secara alami, tanpa tekanan dan tanpa paksaan. Setiap pertemuan mendekatkan mereka secara emosional, dan membuat Fahmi merasa perlu mengambil langkah serius agar tidak menimbulkan fitnah. Keinginan untuk menjaga nama baik Inara dan dirinya sendiri menjadi alasan utama mengapa proses menuju pernikahan berjalan sangat cepat. Dalam narasinya, tampak ada rasa tanggung jawab yang ingin ia jaga dari awal.
“Baca Juga :Insanul Fahmi Ultimatum Istri: Ingin Nikahi Inara Rusli atau ‘Jajan’ Diam-Diam”
Alasan Sebenarnya Mengapa Pernikahan Terjadi Begitu Cepat
Fahmi dengan jujur mengungkap bahwa dirinya tak ingin hubungan itu menjadi bahan gosip media. Ia menyadari betul betapa cepatnya publik menilai ketika dua orang terlihat sering bersama. Karena itulah ia mengajak Inara menikah dalam waktu singkat agar tidak menimbulkan persepsi buruk, terutama karena ia masih berstatus suami dari Wardatina Mawa. Menurut Fahmi, keputusan itu dilandasi rasa takut akan fitnah dan keinginan untuk menjaga harga diri semua pihak, termasuk keluarganya. Ia tidak ingin momen kebersamaan mereka difoto, kemudian dipelintir menjadi narasi perselingkuhan. Dalam ceritanya, terlihat jelas bahwa keputusan menikah cepat bukan hanya soal cinta, tetapi juga cara meredam potensi konflik yang bisa merusak kehidupan pribadi banyak orang.
Pergulatan Batin Saat Menyembunyikan Kebenaran dari Istri
Konflik batin mulai muncul ketika Fahmi menyadari bahwa dirinya menyembunyikan pernikahan itu dari sang istri, Wardatina Mawa. Pada Oktober 2025, ia mengumpulkan keberanian untuk berbicara jujur kepada Mawa. Situasi tersebut menjadi salah satu bagian paling emosional dalam ceritanya, karena ia mengaku takut menutupi hal penting dalam rumah tangga. Ia juga mengingatkan bahwa pada 2023 dirinya pernah meminta izin untuk berpoligami, sehingga perbincangan di Oktober bukan hal yang benar-benar baru. Namun, tetap saja, perjumpaan itu membawa tekanan besar karena harus menjelaskan sesuatu yang sudah terlanjur ia lakukan. Penyesalan dan kecanggungan terasa jelas dalam pengakuannya. Namun, ia memilih bersikap terbuka karena ingin mengakhiri beban psikologis yang terus menghantuinya.
“Baca Juga : Resmi Bertunangan dengan Rehan Mubarak, Dara Arafah Ungkap Ikatan Janji Cinta”
Dinamika Rumit Hubungan dengan Wardatina Mawa
Percakapan antara Fahmi dan Mawa pada Oktober 2025 menjadi titik balik dalam kisah ini. Saat dr. Richard menanyakan apakah ia mengaku sudah menikah atau baru berniat menikah, Fahmi menjawab bahwa ia mengatakan ingin menikah. Ungkapan ini semakin memperkuat gambaran bahwa situasinya memang rumit dan penuh tekanan. Mawa, yang sebelumnya sempat memberikan tanda kesediaan terhadap poligami pada 2023, kini menghadapi kenyataan yang jauh berbeda. Bagi publik, narasi ini memunculkan banyak interpretasi, mulai dari dugaan perselingkuhan hingga dinamika rumah tangga yang retak. Namun di balik itu semua, Fahmi menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang berusaha mencari titik damai di tengah tekanan sosial dan keluarga. Konflik batin itulah yang membuat kisah ini begitu menyentuh.
Pertemuan Bisnis yang Berubah Menjadi Ikatan Pernikahan
Di balik semua drama yang kini mencuat, akar cerita mereka tetap bermula dari kerja sama bisnis. Inara saat itu sedang membangun usaha baru, dan Fahmi berada di lingkaran orang yang membantu proses tersebut. Intensitas pertemuan membuat mereka semakin dekat, membuka ruang percakapan yang tidak hanya soal pekerjaan tetapi juga soal kehidupan pribadi. Dalam interaksi itu, Fahmi merasakan sisi lain dari Inara yang membuatnya ingin lebih serius. Ia menggambarkan perasaan kasihan jika hubungan mereka terus disalahartikan publik. Perasaan itu kemudian berkembang menjadi niat meminang. Kisah sederhana ini menunjukkan bahwa hubungan emosional kadang tumbuh tanpa rencana, dan keputusan besar muncul karena dorongan untuk melindungi satu sama lain dari potensi fitnah yang kian besar.
Nama Baik, Fitnah, dan Ketakutan yang Mengawal Keputusan
Keinginan Fahmi untuk menikahi Inara sebenarnya berakar pada rasa takut terhadap isu yang bisa berkembang liar. Ia tidak ingin difoto berdua, lalu menjadi headline yang merusak nama baik keduanya. Dalam ceritanya, terlihat bahwa ia sangat mempertimbangkan dampak sosial dari setiap langkah. Baginya, menikah adalah cara paling aman untuk menghindari fitnah sekaligus memberikan kepastian bagi hubungan yang mulai tumbuh. Rasa tanggung jawab itu membuat ia memilih langkah cepat, meski konsekuensinya jelas berat. Keputusan itu juga membawa dinamika baru yang sulit dihindari, termasuk laporan dugaan perselingkuhan dari pihak istri. Namun bagi Fahmi, menjaga kehormatan semua pihak tetap menjadi prioritas, meski jalan yang ditempuhnya menimbulkan babak baru dalam kehidupannya.