
Gosiplicious – Kabar perceraian Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa akhirnya terkonfirmasi setelah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Melalui sistem e-court, Sabrina resmi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Tigaraksa pada 16 Oktober 2025. Humas Pengadilan Agama, M. Sholahudin, membenarkan bahwa perkara tersebut telah terdaftar dengan jenis perkara cerai gugat. Namun, ia juga menegaskan bahwa pihak pengadilan menghormati permintaan Sabrina untuk tidak mempublikasikan detail proses perceraiannya. Langkah ini menunjukkan keinginan kuat Sabrina menjaga privasi di tengah gempuran sorotan publik. Setelah dua tahun membangun rumah tangga, keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama penggemar yang selama ini melihat keduanya sebagai pasangan serasi. Kabar ini pun menimbulkan berbagai spekulasi dan reaksi dari warganet yang selama ini mengikuti perjalanan cinta mereka.
Rumor mengenai keretakan rumah tangga Deddy dan Sabrina sebenarnya sudah berembus sejak akhir September 2025. Para penggemar mulai mencurigai adanya masalah setelah Sabrina menghapus nama “Mrs. Corbuzier” dari akun Instagram-nya dan menghapus sebagian besar foto mesra bersama Deddy. Ia juga terlihat menyukai sejumlah unggahan bertema kesedihan dan kehilangan di media sosial. Hal ini tentu menjadi sinyal kuat bahwa ada sesuatu yang berubah dalam hubungan mereka. Meskipun begitu, baik Deddy maupun Sabrina memilih diam di awal, seolah menahan diri dari komentar publik. Sikap mereka menandakan adanya keinginan untuk menyelesaikan persoalan secara pribadi tanpa memperkeruh suasana. Namun seperti biasa, di era digital, diam justru sering diartikan publik sebagai tanda ada sesuatu yang disembunyikan.
Setelah rumor semakin meluas, Deddy Corbuzier akhirnya angkat bicara pada awal Oktober lalu. Dalam pernyataannya di kanal YouTube-nya, Deddy mengaku tidak ingin terpengaruh oleh gosip dan opini publik. “Gua nggak peduli orang mau nilai gua atau nge-judge gua,” ujarnya dengan nada tegas. Namun, ia juga sempat menyinggung sikap Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang sebelumnya memberikan komentar terkait rumor perceraiannya. Menurut Deddy, informasi itu muncul padahal berkas perkaranya belum ada di pengadilan tersebut. Ucapan ini menunjukkan rasa kecewa sekaligus kejengkelan terhadap pihak-pihak yang dianggap terlalu cepat menyebarkan isu tanpa dasar. Bagi Deddy, pernikahan dan perceraian adalah urusan pribadi yang seharusnya tidak dijadikan bahan konsumsi publik secara berlebihan.
Dalam gugatannya, Sabrina Chairunnisa meminta agar pihak pengadilan tidak menyebarluaskan informasi perceraiannya. “Ada permohonan untuk tidak di-publish maka kami tidak menyampaikan,” ujar Sholahudin mewakili pihak pengadilan. Permintaan ini mencerminkan langkah Sabrina untuk menjaga martabat dan privasi keduanya di tengah perhatian besar publik. Sejak menikah, Sabrina dikenal sebagai sosok yang elegan dan jarang mengumbar kehidupan pribadinya. Ia sering kali berbicara soal kesehatan mental dan pentingnya menjaga batas antara kehidupan publik dan pribadi. Keputusan untuk menahan publikasi proses perceraiannya bisa dipahami sebagai bentuk proteksi diri dari tekanan media dan komentar warganet yang kerap kali tidak bijak dalam menyikapi isu rumah tangga selebritas.
Deddy dan Sabrina menikah pada 6 Juni 2022 di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Pernikahan mereka sempat menjadi topik besar karena perbedaan usia 16 tahun, namun keduanya selalu tampak kompak dan saling mendukung. Deddy sering menyebut Sabrina sebagai sosok cerdas dan dewasa, sementara Sabrina terlihat sangat menghormati perjalanan karier dan kepribadian suaminya. Namun seperti pasangan lainnya, perbedaan usia dan cara pandang bisa menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani rumah tangga. Dinamika antara figur publik dan ekspektasi masyarakat kerap memperbesar tekanan di balik layar. Meski tak pernah memperlihatkan konflik, banyak yang percaya bahwa tekanan eksternal dan intensitas sorotan publik bisa menjadi salah satu faktor yang memperumit hubungan mereka.
“Simak Juga : Fenomena Fatherless di Indonesia: Ketika Ibu Harus Menjadi Segalanya bagi Anak”
Begitu kabar gugatan cerai mencuat, lini masa media sosial langsung dipenuhi berbagai reaksi. Banyak warganet menyayangkan perpisahan ini karena keduanya dianggap sebagai pasangan yang “dewasa dan seimbang.” Namun, tidak sedikit pula yang berkomentar sinis, mengaitkan isu perceraian dengan konten Deddy di media sosial yang sering membahas topik kontroversial. Reaksi publik yang beragam menunjukkan bagaimana kehidupan figur publik selalu menjadi bahan diskusi tanpa henti. Padahal, setiap hubungan memiliki dinamika yang hanya bisa dipahami oleh dua orang yang menjalaninya. Situasi ini kembali menegaskan bahwa batas antara ruang pribadi dan publik semakin tipis, terutama bagi selebritas dengan pengaruh besar seperti Deddy Corbuzier.
Kisah Deddy dan Sabrina mencerminkan tantangan nyata dalam hubungan modern, terutama di era digital yang serba terbuka. Publik sering kali menilai kebahagiaan dari unggahan di media sosial, padahal yang tampak hanyalah potongan kecil dari kehidupan nyata. Tekanan untuk selalu tampak bahagia di depan publik bisa menjadi beban berat bagi pasangan mana pun. Deddy dan Sabrina, dengan segala sorotan yang mengiringi mereka, mungkin hanya berusaha menjalani hubungan sebaik yang mereka bisa. Namun ketika perbedaan tak lagi bisa disatukan, perpisahan menjadi pilihan yang paling jujur. Dari kisah ini, kita diingatkan untuk lebih bijak dalam menanggapi berita perceraian publik figur karena di balik setiap cerita, ada hati yang berusaha sembuh dalam diam.