
Gosiplicious – Kasus dugaan peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba kembali menyita perhatian publik setelah aktor Ammar Zoni mengklaim bahwa dirinya dijebak dalam perkara tersebut. Melalui kuasa hukumnya, Jon Matias, Ammar menegaskan siap membuktikan kebenaran klaim tersebut di pengadilan.
“Kami akan sampaikan bukti-bukti itu nanti di persidangan,” ujar Jon Matias saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/10/2025).
Namun, Jon enggan membeberkan secara detail bukti apa yang dimiliki tim kuasa hukum. Ia hanya menyebut bahwa semua sanggahan akan dituangkan dalam eksepsi terhadap dakwaan jaksa. Hal ini menunjukkan bahwa pihak Ammar ingin fokus pada pembuktian formal di persidangan ketimbang menyebarkan narasi di publik.
Kasus ini bermula ketika Ammar Zoni didakwa terlibat jual beli narkoba di dalam Rutan Salemba. Ia disebut menerima sekitar 100 gram sabu dari jaringan pengedar yang sudah lebih dulu dipantau oleh aparat. Meski demikian, pihak Ammar bersikeras bahwa sang aktor tidak terlibat secara langsung dalam transaksi tersebut dan justru dijadikan korban jebakan.
Dalam pandangan saya, langkah hukum yang diambil Ammar menunjukkan upaya pembelaan diri yang serius. Ia tampak ingin membuktikan bahwa dirinya tidak hanya sebagai tersangka, tetapi juga pihak yang dirugikan oleh situasi tertentu. Namun, untuk membuktikan klaim dijebak, dibutuhkan bukti kuat dan saksi yang kredibel, mengingat kasus narkotika merupakan salah satu tindak pidana dengan beban pembuktian paling berat di Indonesia.
“Baca Juga : Supreme x Fox Racing, Gaya Jalanan Bertemu Adrenalin Balap”
Menariknya, Ammar Zoni yang kini ditahan di Lapas Nusakambangan, dikabarkan ingin menghadiri sidang secara langsung (offline). Ia berencana mengungkap semua fakta yang diketahuinya di depan hakim.
“Ammar bilang, dia harus hadir di ruang sidang. Nanti dia akan buka semuanya. Mudah-mudahan permintaan kami didengarkan oleh hakim,” ungkap Jon Matias.
Permintaan ini menunjukkan bahwa Ammar ingin menghadapi proses hukum dengan terbuka. Ia tampak siap memberikan klarifikasi langsung di ruang persidangan, bukan sekadar melalui kuasa hukum atau sidang daring via Zoom. Bagi publik, langkah ini bisa menjadi momen krusial untuk melihat sejauh mana kebenaran klaim yang disampaikan sang aktor.
Sejak dipindahkan dari Lapas Cipinang ke Nusakambangan pada 16 Oktober 2025, komunikasi antara Ammar dan kuasa hukumnya menjadi sangat terbatas. Jon Matias mengaku harus melalui izin Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) terlebih dahulu sebelum dapat berbicara dengan kliennya.
“Sekarang agak sulit berkomunikasi. Kami diarahkan untuk meminta izin ke Ditjenpas dulu kalau mau bicara dengan Ammar,” ujar Jon.
Kondisi ini tentu menyulitkan proses koordinasi hukum. Dalam praktiknya, akses komunikasi antara tahanan dan pengacara adalah hak hukum yang dilindungi undang-undang, terutama agar strategi pembelaan dapat disusun dengan tepat. Situasi seperti ini bisa memperlambat pengumpulan bukti dan memengaruhi persiapan Ammar menjelang sidang.
“Simak Juga : Ammar Zoni dan Babak Baru di Nusakambangan”
Klaim dijebak dalam kasus narkoba bukan hal baru di Indonesia, namun membuktikannya di persidangan bukan perkara mudah. Jaksa penuntut biasanya memiliki rekaman, barang bukti, dan kronologi transaksi yang rinci. Karena itu, tim kuasa hukum Ammar Zoni harus bisa menunjukkan ketidaksesuaian fakta antara dakwaan dan bukti yang diajukan penyidik.
Bila benar Ammar dijebak, hal itu bisa menjadi preseden penting dalam sistem hukum pidana Indonesia. Namun sebaliknya, jika pembuktiannya lemah, klaim tersebut justru bisa dianggap sebagai strategi pembelaan semata. Oleh karena itu, publik kini menunggu bagaimana persidangan nanti akan mengungkap fakta-fakta sebenarnya.
Kasus ini tentu berdampak besar terhadap citra dan karier Ammar Zoni sebagai aktor. Sebelumnya, ia dikenal sebagai sosok berbakat di dunia hiburan tanah air dan sempat membintangi sejumlah sinetron populer. Namun, keterlibatannya dalam kasus narkoba untuk kedua kalinya membuat publik terbelah antara simpati dan skeptisisme.
Dari sisi pribadi, perjuangan Ammar untuk membuktikan diri tidak bersalah bisa menjadi titik balik kehidupan dan kariernya. Jika berhasil membuktikan klaim jebakan tersebut, bukan tidak mungkin ia bisa mengembalikan reputasinya di dunia hiburan. Namun, jika terbukti bersalah, kasus ini bisa menjadi babak kelam dalam perjalanan hidupnya.