Gosiplicious – Kolaborasi Rose Blackpink dan Bruno Mars dalam lagu terbaru mereka yang berjudul “APT” tengah menghebohkan dunia musik. Lagu ini berhasil menduduki posisi teratas di berbagai tangga lagu global, termasuk Global Chart Spotify dan memecahkan rekor di Apple Music.
Sejak perilisannya, “APT” telah diputar lebih dari 14 juta kali di Spotify. Pada awalnya, lagu ini diterima positif karena tema santainya yang dianggap menyenangkan. Lagu yang merupakan singkatan dari ‘Apartment’ ini terinspirasi dari permainan tradisional Korea Selatan, di mana peserta saling menumpuk tangan sambil menikmati minuman keras. Siapa pun yang mendapat kondisi tertentu harus meminum minuman tersebut.
Namun, seiring waktu, lagu ini mulai mengundang kontroversi. Berikut lima kontroversi utama yang mengiringi lagu “APT” karya Rose Blackpink dan Bruno Mars.
Pelajar di Korea Selatan yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi atau College Scholastic Ability Test (CSAT) pada 14 November mendatang, merasa perlu menjauhi lagu “APT”.
Dilansir dari Korea JoongAng Daily, banyak pelajar mengaku tidak ingin mendengar lagu ini karena khawatir liriknya yang repetitif akan terngiang-ngiang di kepala mereka saat ujian berlangsung. Seorang siswa bahkan mengungkapkan kepada Yonhap News, “Saya takut lagu itu terus terngiang selama ujian. Bagi orang dewasa, hal ini mungkin terdengar sepele, tapi bagi kami yang menghadapi ujian penting, ini bisa sangat mengganggu.”
Setelah lagu ini dirilis, beredar rumor bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia telah melarang lagu “APT” sejak 28 Oktober 2024 karena dianggap memiliki “pengaruh buruk” pada pendengar muda. Rumor ini juga menyarankan para orang tua untuk memantau anak-anak mereka, seperti yang dilaporkan oleh Sports Kyunghyang dan dikutip Sports Keeda.
Namun, pada 30 Oktober 2024, Kementerian Kesehatan Malaysia melalui akun resmi media sosialnya menepis kabar ini. Mereka menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak pernah dikeluarkan oleh pemerintah.
“Kementerian Kesehatan Malaysia ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada pernyataan seperti itu yang dikeluarkan. Harap berhati-hati terhadap informasi yang tidak terverifikasi karena dapat menimbulkan kebingungan,” tegas pihak kementerian.
“Baca Juga: Mulai Tahun Depan, Skrining Kanker Gratis untuk Masyarakat!”
Kontroversi lain datang dari klaim di Jepang yang menyatakan bahwa lagu “APT” memiliki kemiripan dengan lagu “Sorry, I Can’t Be a Good Child” milik Miku Sawai yang dirilis pada 2013. Menurut Kbizoom, beberapa kritikus musik mencatat bahwa bagian chorus “APT” pada detik ke-32 terdengar serupa dengan melodi lagu Miku Sawai pada detik ke-41.
Meskipun ada kemiripan, para ahli musik menekankan bahwa progresi akord tersebut cukup umum digunakan di industri musik, sehingga belum bisa disimpulkan sebagai plagiarisme.
Hal yang mengejutkan lainnya adalah keterlibatan Omar Fedi, musisi dan penulis lagu asal Israel, dalam pembuatan lagu “APT”. Omar, yang kini menetap di Los Angeles, dikenal sebagai produser berbakat, namun asal-usulnya menambah lapisan kontroversi.
Dengan sentimen konflik Israel-Palestina yang terus meluas, fakta ini menimbulkan reaksi beragam, terutama di kalangan penggemar musik yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Sebelum dirilis, lagu “APT” sempat memicu keraguan di pihak Rose sendiri. Ia mengaku ragu untuk merilis lagu dengan tema yang berkaitan dengan permainan minum-minum, dan khawatir dengan tanggapan penggemarnya.
“Saat pulang dari studio, saya sempat panik. Apakah aman merilis lagu tentang permainan minum-minum?” ungkap Rose dari berbagai sumber. Ia bahkan sempat meminta timnya untuk menghapus lagu tersebut. Namun, Rose akhirnya mengesampingkan kekhawatirannya dan merilis “APT” pada 18 Oktober 2024.
Meskipun diliputi kontroversi, lagu “APT” tetap meraih kesuksesan besar di berbagai platform musik digital. Penggemar dan penikmat musik pun menunggu bagaimana perkembangan lebih lanjut dari lagu ini.
“Simak Juga: Langkah Erick Thohir: Gandeng Swasta untuk Pulihkan Indofarma”