Gosip Licious – Kabar gembira menyelimuti keluarga Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya setelah kelahiran anak ketiga mereka pada 2 Desember 2025. Namun, kebahagiaan itu tak lepas dari perjalanan panjang yang penuh ujian. Sejak trimester akhir, Kartika menghadapi kondisi bayi sungsang dengan lilitan tali pusar yang kencang, membuat proses persalinan jauh lebih menegangkan dibandingkan kehamilan sebelumnya. Habib Usman mengaku bahwa keduanya sempat berusaha mencari peluang persalinan normal dengan berbagai ikhtiar, mulai dari posisi sujud hingga latihan pernapasan. Momen-momen itu menjadi babak emosional yang terus mereka lewati bersama, sambil tetap menjaga harapan agar Kartika melahirkan dengan aman. Situasi ini membuat kelahiran sang bayi terasa semakin bermakna, karena setiap detik menuju ruang operasi dipenuhi rasa khawatir dan doa yang tak putus.
Upaya Persalinan Normal yang Berakhir Penuh Kecemasan
Seiring mendekati hari perkiraan lahir, posisi bayi tetap mencong, membuat kepala tidak turun ke panggul sebagaimana mestinya. Habib Usman mengenang momen itu sebagai hari-hari penuh kegelisahan, terutama ketika setiap usaha yang dilakukan tidak membawa perubahan berarti. Dengan nada jujur ia menceritakan bagaimana mereka mencoba posisi sujud berulang kali, berharap bayi akan bergerak ke posisi ideal. Namun, setiap kali ada perubahan kecil, bayi kembali ke posisi sebelumnya. Mereka sempat mencoba metode alternatif seperti akupunktur demi memberi peluang agar bayi berputar. Meski sempat ada respons positif, hasil USG menunjukkan situasi yang semakin kompleks. Lilitan tali pusar ganda yang kencang dan plasenta yang menghalangi jalan lahir membuat risiko persalinan normal terlalu besar untuk diambil.
Ikhtiar Akupunktur dan Temuan Medis yang Mengubah Segalanya
Kunjungan ke dokter akupunktur menjadi salah satu langkah terakhir yang mereka ikuti dengan penuh harapan. Kartika bahkan menjalani metode akupunktur ala Jepang yang memicu pergerakan ringan dari janin. Namun, dokter memutuskan untuk memeriksa kondisi bayi dengan USG ulang sebelum melanjutkan tindakan. Hasilnya justru membuat mereka harus bersiap menghadapi kenyataan pahit. Bayi terlihat memiliki dua lilitan tali pusar yang sangat ketat di bagian leher, sementara plasenta berada tepat di area yang menghalangi jalur lahir. Dokter memperingatkan bahwa memaksa persalinan normal bisa membahayakan nyawa Kartika maupun bayi. Di titik itu, Habib Usman dan Kartika harus menerima bahwa operasi caesar adalah pilihan paling aman. Walau berat, mereka ingin memastikan keselamatan sang buah hati menjadi prioritas utama.
Keputusan Mendadak Menuju Ruang Operasi
Setelah mendengar penjelasan medis tersebut, keputusan harus diambil dengan cepat. Habib Usman langsung bergerak menghubungi rumah sakit untuk menyiapkan ruang operasi dalam waktu singkat. Ia bahkan meminta Kartika untuk berpuasa sejak siang demi memastikan prosedur berjalan aman. Cerita tentang detik-detik menuju operasi itu penuh rasa haru, terutama ketika keduanya saling menguatkan sambil menanti waktu tindakan. Persiapan tim medis berjalan cepat, karena kondisi bayi memerlukan penanganan segera. Dalam suasana penuh ketegangan itu, Kartika tetap berusaha tenang meski sebenarnya menyimpan kekhawatiran mendalam. Proses menuju ruang operasi menjadi gambaran nyata tentang cinta, keberanian, dan ketangguhan seorang ibu yang siap menghadapi apa pun demi buah hatinya.
“Baca Juga : Kedekatan Ji Chang Wook dan Vanesha Prescilla Bikin Heboh Warganet”
Tantangan Besar karena Kondisi Autoimun Stevens-Johnson Syndrome
Selain posisi bayi yang berbahaya, Kartika menghadapi risiko tambahan karena riwayat autoimun Stevens-Johnson Syndrome. Kondisi ini membuat tubuhnya sangat sensitif terhadap banyak jenis obat-obatan, termasuk obat bius atau pereda nyeri. Dokter anestesi harus memilih obat dengan sangat hati-hati, memastikan tidak ada komponen yang bisa memicu reaksi alergi yang berbahaya. Habib Usman menggambarkan dedikasi tim medis yang bekerja sungguh-sungguh, memilih setiap detail dengan teliti demi menjaga kondisi Kartika tetap stabil. Tantangan ini menambah tekanan emosional di ruang operasi, namun mereka tetap yakin bahwa segala prosedur dilakukan dengan pertimbangan terbaik. Saat itu, seluruh tim bersatu untuk memastikan Kartika dapat melalui operasi dengan aman dan sang bayi lahir dalam kondisi sehat.
Detik-Detik Lahirnya Sang Bayi dan Rasa Syukur yang Tak Terhingga
Ketika operasi dimulai, Habib Usman melihat sendiri bagaimana tim medis bekerja cepat dan terukur. Ia menyaksikan ketuban dipecahkan, darah yang memancar, hingga momen dramatis ketika kaki sang bayi keluar lebih dulu karena posisinya sungsang. Kepala bayi baru bisa dikeluarkan setelah usaha ekstra, mengingat lilitan tali pusar yang ketat. Suasana ruang operasi berubah emosional ketika tangis pertama sang bayi terdengar. Habib langsung mengungkapkan rasa syukur karena keduanya selamat dari proses yang begitu penuh risiko. Kebahagiaan yang hadir setelah kecemasan panjang membuat momen itu terasa lebih spiritual dan mendalam. Kartika akhirnya dipertemukan dengan anak laki-lakinya, yang diberi nama Muhammad Ali, dan keharmonisan keluarga itu kembali terajut dengan penuh cinta.