Cerita Afgan Dapat Hidayah, Sempat Depresi dan Mati Rasa dengan Popularitasnya
Gosiplicious – Popularitas bukan jaminan kebahagiaan, begitulah kira-kira pesan yang bisa dipetik dari kisah spiritual Afgansyah Reza. Penyanyi yang dikenal lewat suara emasnya ini mengungkapkan bahwa ia pernah berada di titik terendah dalam hidup, meski berada di puncak ketenaran. Melalui proses panjang yang penuh perenungan, Afgan akhirnya menemukan hidayah dan menjadi pribadi yang lebih religius.
Dalam wawancaranya bersama Daniel Mananta Network, Afgan membeberkan bagaimana krisis batin menghampirinya di usia 20-an akhir. Ia merasa hidupnya penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab. Walau dari luar terlihat sukses, secara emosional ia mengaku merasa kosong dan kehilangan arah. Perasaan hampa itu menjadi awal dari pencarian makna hidup yang lebih mendalam.
Baca juga : Benarkah Cacing Bisa Keluar Lewat Muntah dan BAB? Ini Jawaban Dokter
Yang membuat ceritanya unik, depresi yang dialami Afgan terjadi justru ketika kariernya sedang melejit. Ia merasa mati rasa terhadap pencapaian yang seharusnya membuatnya bahagia. Kesibukan sebagai penyanyi profesional yang selama ini dibanggakan, justru tak memberikan kepuasan batin. Dalam keterangannya, Afgan menyebutkan bahwa rutinitas duniawi telah menyita perhatiannya dari hal-hal yang lebih penting secara spiritual.
Afgan mengaku bahwa ia tetap menjalankan ibadah, namun koneksinya dengan Tuhan belum sepenuhnya terbangun. Ia terlalu larut dalam hiruk pikuk dunia hiburan sehingga kerap melewatkan “sinyal” hidayah yang sesungguhnya telah hadir. Saat itu, ia belum menyadari bahwa urusan akhirat jauh lebih bermakna dibanding gemerlap dunia yang sedang ia jalani.
Setelah melalui fase pencarian dan refleksi diri yang mendalam, Afgan pun mulai mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati berasal dari kedamaian batin, bukan sekadar pengakuan publik. Kini, Afgan yang telah berusia 36 tahun berharap bisa istiqamah dalam menjalani kehidupan spiritualnya, termasuk dalam menjalankan ibadah secara konsisten dan ikhlas.
Meski telah menemukan jalan hidayah, Afgan tidak serta-merta merasa lebih baik dari orang lain. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki proses spiritual masing-masing yang patut dihargai. Ia pun menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran dan pengingat bahwa setiap individu punya waktu dan cara sendiri dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Kini, Afgan menjadi salah satu figur publik yang menginspirasi banyak orang, terutama setelah ia menjalani ibadah Haji pada tahun 2025. Cerita hidupnya menjadi bukti bahwa pencarian spiritual bisa datang kapan saja dan pada siapa saja, tak peduli seberapa tinggi status atau sepopuler apa pun seseorang di mata publik.