Gosiplicious – Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga kembali mencuat di kalangan publik figur. Kali ini menimpa selebgram sekaligus penyanyi dangdut, Ratu Meta. Ia melaporkan sang suami ke pihak berwajib atas dugaan kekerasan fisik dan psikis. Laporan itu didaftarkan ke Polres Metro Jakarta Selatan beberapa hari lalu. Kasus ini langsung menyita perhatian netizen dan media sosial. Banyak pihak terkejut karena pasangan ini sebelumnya tampak harmonis. Ratu Meta sendiri tampil tenang saat memberikan pernyataan kepada wartawan. Ia mengaku telah lama menyimpan luka sebelum akhirnya memutuskan melapor.
Menurut keterangan Ratu Meta, pertengkaran sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Awalnya hanya soal sepele seperti pembagian waktu dan keuangan rumah tangga. Namun, seiring waktu, suaminya mulai menunjukkan sikap kasar dan tidak terkendali. Puncaknya terjadi dua minggu sebelum laporan dibuat. Ratu mengaku mendapat perlakuan kasar secara fisik di dalam rumah mereka. Ia mengatakan bahwa insiden tersebut disaksikan oleh asisten rumah tangga. Selain kekerasan fisik, ia juga mengalami tekanan mental. Suaminya kerap berkata kasar dan merendahkan harga dirinya. Ini yang membuat Ratu merasa perlu mengambil tindakan hukum.
“Baca Juga :Lucky Hakim Klarifikasi Liburan Tak Berizin”
Ratu Meta didampingi pengacaranya saat mendatangi kantor polisi. Ia menyerahkan sejumlah bukti berupa hasil visum dan rekaman percakapan. Bukti tersebut dinilai cukup kuat untuk mendukung dugaan KDRT. Pihak kepolisian telah menerima laporan dan mulai melakukan penyelidikan. Penyidik juga telah memanggil beberapa saksi, termasuk ART yang menyaksikan kejadian. Selain itu, CCTV dari area rumah juga dimintakan sebagai bukti tambahan. Ratu mengatakan bahwa langkah ini bukan untuk mencemarkan nama suami. Namun, demi mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum. Ia berharap proses hukum berjalan adil dan transparan.
Sementara itu, pihak suami memberikan bantahan melalui kuasa hukumnya. Ia menyebut bahwa laporan Ratu Meta tidak sesuai fakta. Menurutnya, tidak pernah ada kekerasan fisik seperti yang dituduhkan. Ia mengklaim bahwa pertengkaran memang terjadi, tapi masih dalam batas wajar. Pihaknya juga menyebut akan melaporkan balik jika diperlukan. Mereka menganggap laporan ini sebagai bentuk pencemaran nama baik. Kuasa hukum sang suami mengatakan akan mengumpulkan bukti pembelaan. Termasuk chat dan rekaman suara yang menunjukkan bahwa Ratu juga bersikap kasar. Konflik ini pun mulai menarik perhatian dari berbagai kalangan hukum.
“Simak juga: Bos BTN Ungkap Rahasia KPR untuk Profesi Nonformal”
Kasus ini ramai dibicarakan di media sosial, terutama Instagram dan TikTok. Banyak netizen memberikan dukungan moral untuk Ratu Meta. Mereka menganggap bahwa keputusan melapor adalah langkah berani. Apalagi jika benar telah lama mengalami tekanan dalam rumah tangga. Sejumlah artis perempuan juga menyatakan dukungan melalui unggahan pribadi. Mereka berharap Ratu tetap kuat dan tidak goyah selama proses hukum. Di sisi lain, ada pula yang meminta agar publik tidak menghakimi dulu. Mereka menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah. Namun, sebagian besar warganet menyoroti pentingnya perlindungan perempuan.
Kuasa hukum Ratu Meta menyatakan bahwa mereka juga mengajukan permohonan perlindungan. Hal ini untuk memastikan keamanan kliennya selama proses hukum berjalan. Polisi telah merespons dengan menyarankan pemohon mengurus surat perlindungan di pengadilan. Selain itu, tim pengacara juga membuka kemungkinan menggugat cerai jika kondisi memburuk. Saat ini, fokus mereka masih pada pembuktian kasus kekerasan. Proses hukum diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan. Sementara itu, Ratu Meta membatasi aktivitas publik untuk sementara waktu. Ia juga menyatakan bahwa kesehatannya mulai membaik setelah mendapat dukungan psikologis.
Kasus ini kembali membuka mata publik soal pentingnya kesadaran terhadap KDRT. Banyak korban yang memilih diam karena takut atau malu. Padahal, hukum di Indonesia memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan domestik. Organisasi perempuan mengapresiasi langkah Ratu Meta melapor ke polisi. Mereka berharap ini menjadi contoh bagi korban lainnya untuk tidak takut bersuara. Kasus ini juga menunjukkan bahwa kekerasan bisa terjadi di keluarga mana pun. Bahkan yang terlihat harmonis di depan publik pun bisa menyimpan konflik serius. Pemerintah diimbau terus menyosialisasikan perlindungan hukum bagi perempuan.