Gosip Licious – Perjalanan Nazla Diva Khumaira menuju gelar Puteri Bahari Indonesia 2025 bukanlah proses singkat. Ia melewati tahapan seleksi ketat dan masa karantina yang menguji fisik, mental, serta kapasitas intelektual. Selama proses itu, Nazla tidak hanya dinilai dari penampilan, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, dan pemahaman isu kelautan nasional. Setiap hari karantina diisi dengan pembekalan, diskusi, hingga simulasi peran sebagai duta bahari. Di tengah tekanan kompetisi, Nazla tampil konsisten dan tenang. Ia menunjukkan karakter yang kuat serta visi yang jelas. Karena itu, para juri melihatnya bukan sekadar finalis, melainkan figur representatif generasi muda yang siap membawa isu kelautan ke ruang publik dengan cara yang relevan dan membumi.
Sosok Pengusaha Muda dengan Jiwa Kepemimpinan
Di balik gelar yang diraih, Nazla Diva Khumaira dikenal sebagai pengusaha muda asal Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan Founder dan CEO La Naaz Aesthetic Clinic, usaha yang dibangunnya dengan ketekunan sejak usia muda. Selain itu, latar belakangnya sebagai presenter dari 2017 hingga 2020 membentuk kemampuan komunikasi yang matang. Kombinasi dunia bisnis dan media membuat Nazla terbiasa memimpin tim, mengambil keputusan, serta berbicara di depan publik. Pengalaman tersebut menjadi modal kuat saat ia tampil di ajang Puteri Bahari Indonesia. Dengan gaya bicara lugas dan penuh empati, Nazla mampu menyampaikan gagasan secara efektif. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan tidak lahir secara instan, melainkan ditempa melalui proses, keberanian mencoba, dan konsistensi menjalani pilihan hidup.
“Baca Juga : Isu Panas Selebriti: Virgoun Bersiap Ajukan Hak Asuh, Inara Rusli Alami Tekanan Mental”
Pageant sebagai Ruang Edukasi dan Advokasi
Bagi Nazla Diva Khumaira, Puteri Bahari Indonesia bukan sekadar kompetisi kecantikan. Sejak awal, ia memandang pageant sebagai ruang edukasi dan advokasi. Ia ingin menjadikan panggung tersebut sebagai medium untuk mengajak generasi muda lebih peduli terhadap laut. Menurut Nazla, isu kelautan sering kali terasa jauh dari kehidupan sehari-hari, padahal dampaknya sangat dekat. Oleh karena itu, ia berupaya menyampaikan pesan dengan bahasa sederhana dan pendekatan emosional. Melalui ceritanya, Nazla menekankan bahwa laut bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga identitas bangsa. Sikap ini membuat kehadirannya terasa tulus dan relevan. Ia tidak sekadar berbicara untuk menang, melainkan membawa misi jangka panjang yang ingin diwujudkan.
Mendalami Isu Kelautan Selama Masa Karantina
Selama karantina, Nazla Diva Khumaira mendalami berbagai isu strategis kelautan. Ia mempelajari konservasi mangrove, ekonomi biru, hingga kebijakan perikanan berkelanjutan. Proses ini membuka matanya terhadap kompleksitas persoalan laut Indonesia. Ia menyadari bahwa perlindungan ekosistem tidak bisa dilepaskan dari kesejahteraan masyarakat pesisir. Karena itu, Nazla berusaha memahami persoalan dari berbagai sudut pandang. Diskusi dengan mentor dan pakar membantunya merumuskan gagasan yang lebih matang. Dari sana, ia melihat peluang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan generasi muda. Pemahaman mendalam inilah yang akhirnya menguatkan posisinya di mata juri dan mengantarkannya meraih gelar tertinggi.
“Baca Juga : Hubungan Dearly Djoshua dan Ari Lasso Kembali Jadi Sorotan Publik”
Pesan Kemandirian dan Keteguhan yang Dibawa
Nazla Diva Khumaira secara konsisten menyuarakan nilai kemandirian dan keteguhan mimpi. Ia ingin membagikan kisah tentang membangun sesuatu dari nol, jatuh, lalu bangkit kembali. Menurutnya, banyak anak muda ragu melangkah karena takut gagal. Melalui perjalanannya, Nazla ingin menunjukkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses. Ia percaya bahwa ketekunan dan keberanian menentukan arah masa depan. Pesan ini terasa kuat karena lahir dari pengalaman pribadi, bukan sekadar teori. Saat menyampaikannya, Nazla berbicara dengan empati, seolah mengajak pendengar berjalan bersama. Nilai-nilai tersebut menjadi pembeda yang membuat kehadirannya terasa autentik dan inspiratif.
Visi ke Depan sebagai Puteri Bahari Indonesia 2025
Setelah dinobatkan sebagai Puteri Bahari Indonesia 2025, Nazla Diva Khumaira menatap masa depan dengan visi yang jelas. Ia ingin memperluas edukasi kelautan melalui pendekatan kreatif dan kolaboratif. Selain itu, ia berencana menggandeng komunitas muda, pelaku UMKM pesisir, dan institusi pendidikan. Baginya, perubahan tidak harus besar di awal, tetapi harus konsisten. Nazla percaya bahwa peran Puteri Bahari adalah menjadi penghubung antara isu, kebijakan, dan masyarakat. Dengan latar belakang kepemimpinan dan komunikasi yang dimilikinya, ia optimistis dapat menjalankan peran tersebut secara nyata. Gelar ini baginya bukan akhir, melainkan awal perjalanan pengabdian yang lebih luas.