Gosip Licious – Perjalanan hukum Nikita Mirzani memasuki babak baru setelah tim kuasa hukumnya resmi mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Keputusan ini diambil menyusul putusan banding yang memperberat hukumannya menjadi enam tahun penjara. Bagi Nikita dan timnya, vonis tersebut terasa berat dan belum mencerminkan rasa keadilan. Di tengah sorotan publik yang tak pernah padam, langkah kasasi dipilih sebagai upaya terakhir untuk memperjuangkan hak hukum sang artis. Proses ini bukan sekadar prosedur, melainkan bentuk perlawanan yang lahir dari keyakinan bahwa masih ada ruang koreksi dalam sistem peradilan. Dengan penuh kehati-hatian, tim hukum menyusun langkah demi langkah, memastikan setiap tahapan ditempuh sesuai aturan. Di balik sikap tegas itu, tersimpan harapan agar kebenaran dapat dilihat dari sudut pandang yang lebih adil.
Kuasa Hukum Datangi PN Jakarta Selatan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjadi saksi keseriusan tim kuasa hukum Nikita Mirzani dalam mengajukan kasasi. Sejak pagi hari, pengacara Galih Rakasiwi bergerak mengurus administrasi yang diperlukan, mulai dari pengambilan tanda tangan hingga registrasi surat kuasa. Proses ini menuntut ketelitian dan kesabaran karena setiap dokumen harus sesuai prosedur. Meski memakan waktu, Galih memastikan seluruh berkas penting telah diterima pihak pengadilan. Kehadirannya di PN Jakarta Selatan menegaskan bahwa langkah kasasi bukan wacana semata, melainkan tindakan konkret. Dalam suasana formal namun penuh tekanan, tim hukum menunjukkan sikap profesional dan tertib. Bagi mereka, kepatuhan pada prosedur menjadi kunci agar upaya hukum ini berjalan lancar dan memiliki landasan kuat di mata hakim agung.
“Baca Juga : Sidang Perceraian Raisa dan Hamish Daud Masuki Tahap Putusan Verstek Hari Ini”
Ketidakpuasan atas Putusan Banding
Putusan banding yang memperberat hukuman Nikita Mirzani memicu kekecewaan mendalam dari pihak pembela. Menurut Galih Rakasiwi, vonis tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan yang seharusnya hadir dalam proses peradilan. Ia menilai terdapat aspek-aspek hukum yang perlu dikaji ulang secara lebih mendalam. Ketidakpuasan ini bukan semata soal lamanya hukuman, melainkan prinsip keadilan yang dirasa terabaikan. Dalam pandangan tim kuasa hukum, banding seharusnya menjadi ruang evaluasi objektif, bukan sekadar memperberat putusan sebelumnya. Narasi inilah yang mendorong langkah kasasi diajukan. Dengan argumentasi yang lebih terstruktur, mereka berharap Mahkamah Agung dapat melihat perkara ini secara menyeluruh dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah dijatuhkan.
Proses Administrasi yang Panjang dan Detail
Mengajukan kasasi bukan perkara sederhana. Galih Rakasiwi menjelaskan bahwa proses administrasi memerlukan waktu karena harus melalui tahapan yang ketat dan berlapis. Mulai dari pengurusan surat kuasa di rumah tahanan hingga registrasi resmi di pengadilan, semuanya harus berjalan sesuai alur birokrasi. Meski terkesan rumit, tim hukum memilih bersikap sabar dan mengikuti setiap prosedur. Tidak ada hambatan berarti, hanya tuntutan kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi satu per satu. Bagi Galih, proses ini merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem hukum yang harus dihormati. Dengan memastikan semua administrasi lengkap, mereka ingin menghindari celah yang bisa melemahkan posisi Nikita Mirzani dalam proses kasasi di tingkat tertinggi.
“Baca Juga : Isu Lama Terulang, Jule Kembali Dituding Terlibat Skandal Perselingkuhan”
Waktu Dua Pekan Susun Memori Kasasi
Setelah permohonan kasasi resmi terdaftar, tantangan berikutnya adalah penyusunan memori kasasi. Tim kuasa hukum memiliki waktu 14 hari untuk merampungkan dokumen tersebut. Dalam memori ini, seluruh argumentasi hukum akan dirangkum secara sistematis untuk meyakinkan hakim agung. Galih Rakasiwi menyadari bahwa tahap ini sangat krusial karena menjadi inti dari upaya kasasi. Setiap kalimat harus disusun dengan cermat, berbasis fakta dan aturan hukum yang berlaku. Waktu dua pekan terasa singkat, namun tim hukum optimistis dapat menyelesaikannya tepat waktu. Fokus mereka tertuju pada penyampaian argumen yang kuat, logis, dan berimbang agar Mahkamah Agung memiliki dasar yang jelas dalam menilai kembali perkara ini.
Harapan Akan Keadilan di Tingkat Mahkamah Agung
Kasasi menjadi harapan terakhir bagi Nikita Mirzani untuk mendapatkan keadilan yang ia yakini belum terpenuhi. Di balik sorotan media dan opini publik, proses ini menyimpan dimensi kemanusiaan yang jarang terlihat. Tim kuasa hukum berharap Mahkamah Agung dapat menilai perkara ini secara objektif dan independen. Mereka percaya bahwa sistem peradilan masih menyediakan ruang koreksi bagi putusan yang dinilai kurang adil. Dengan memori kasasi yang kuat dan argumentasi yang matang, harapan itu tetap dijaga. Bagi Nikita Mirzani, langkah ini bukan hanya soal hukuman, tetapi tentang memperjuangkan hak sebagai warga negara dalam menghadapi proses hukum yang panjang dan penuh tekanan.