Gosip Licious – Dini hari Rabu, 17 Desember 2025, Ari Lasso memilih Instagram sebagai ruang paling jujur untuk menyampaikan keputusan besar dalam hidupnya. Lewat unggahan emosional, mantan vokalis Dewa 19 itu mengumumkan perpisahannya dengan Dearly Djoshua. Tidak ada kata-kata bombastis, hanya kalimat sederhana yang terasa getir. Ari mengakui keputusannya mungkin terlihat “norak” karena diumumkan di media sosial, namun ia merasa itulah tempat yang paling relevan bagi Dearly. Unggahan tersebut langsung menyita perhatian publik karena ditulis dengan nada reflektif, bukan amarah. Dalam setiap kalimat, Ari seolah berbicara langsung, membuka luka yang belum sepenuhnya sembuh. Pengumuman ini bukan sekadar kabar putus cinta selebritas, melainkan potret kelelahan emosional seorang pria yang memilih kejujuran daripada mempertahankan hubungan yang terus diliputi drama.
Pengakuan Ari Lasso tentang Rasa Tak Layak
Dalam unggahannya, Ari Lasso tidak berusaha membela diri. Sebaliknya, ia menempatkan dirinya sebagai sosok yang merasa tidak cukup baik untuk Dearly Djoshua. Ari menyebut Dearly layak mendapatkan pria yang lebih gentleman, seseorang yang bisa memperlakukannya layaknya ratu. Pengakuan ini terasa tulus sekaligus menyakitkan. Ia bahkan mengakui belum pernah jatuh cinta pada perempuan secantik Dearly sebelumnya. Namun, di balik pujian itu, terselip kesadaran bahwa cinta saja tidak selalu cukup. Ari menulis bahwa ia mungkin tak akan lagi merasakan cinta dengan intensitas yang sama. Kalimat itu bukan sekadar ungkapan patah hati, tetapi refleksi seorang pria yang berdamai dengan keterbatasannya. Nada rendah hati tersebut membuat unggahan ini terasa manusiawi, jauh dari kesan sensasional yang sering melekat pada kisah asmara publik figur.
Doa dan Penutup yang Sarat Empati
Alih-alih menutup kisah ini dengan kemarahan, Ari Lasso memilih doa. Ia mendoakan kesehatan, kebahagiaan, dan kecukupan hidup untuk Dearly Djoshua. Dalam kalimat penutupnya, Ari menegaskan bahwa Dearly akan selalu memiliki tempat spesial dalam hidupnya. Pilihan kata ini menunjukkan bahwa perpisahan tidak selalu berarti permusuhan. Ada rasa terima kasih yang tulus atas cinta yang pernah hadir. Sikap ini mencerminkan kedewasaan emosional, terutama setelah berbagai isu yang sebelumnya sempat beredar. Ari tidak mengungkit masa lalu secara detail, melainkan fokus pada penghargaan terhadap apa yang pernah mereka jalani. Doa tersebut menjadi penanda bahwa keputusan berpisah diambil dengan kesadaran penuh, bukan emosi sesaat. Bagi banyak penggemar, bagian ini justru menjadi titik paling menyentuh dari seluruh pengumuman.
Rasa Tidak Dihargai yang Menjadi Pemicu
Di balik keputusan besar itu, Ari Lasso mengungkapkan satu hal yang paling menguras emosinya: perasaan tidak dihargai. Ia menyinggung kebiasaan Dearly mengunggah lalu menghapus postingan tentang hubungan mereka. Dari momen di Bali, foto konser, hingga kejutan ulang tahun, semuanya sempat muncul lalu menghilang. Bahkan klarifikasi Dearly yang menyebut Ari sebagai sosok baik dan penyayang anak-anak pun akhirnya dihapus. Bagi Ari, pola tersebut menjadi luka yang berulang. Bukan soal unggahan semata, melainkan tentang konsistensi dan rasa dihargai di ruang publik. Sebagai figur publik, Ari merasa keberadaan dan perasaannya seolah bisa dihapus begitu saja. Di titik inilah kelelahan emosional mencapai puncaknya, mendorongnya mengambil keputusan yang sulit namun dianggap perlu demi kesehatan mental.
“Baca Juga : Sidang Perceraian Raisa dan Hamish Daud Masuki Tahap Putusan Verstek Hari Ini”
Perjalanan Hubungan yang Sarat Sorotan Publik
Hubungan Ari Lasso dan Dearly Djoshua sejak awal memang tidak pernah lepas dari sorotan. Mulai dari kabar putus-nyambung, isu perselingkuhan, hingga cibiran warganet, semuanya menjadi bagian dari dinamika yang mereka hadapi. Tekanan publik perlahan menggerus ruang privat yang seharusnya menjadi tempat aman bagi sebuah hubungan. Ari sempat menyikapi isu dengan menunjuk kuasa hukum, tanda bahwa masalah yang dihadapi bukan sekadar urusan personal. Dalam konteks ini, keputusan berpisah terasa seperti upaya menghentikan siklus drama yang tak kunjung usai. Cerita ini menggambarkan betapa beratnya menjaga hubungan di bawah sorotan, ketika setiap langkah dinilai dan setiap kesalahan diperbesar. Bagi Ari, perpisahan mungkin menjadi jalan untuk memulihkan ketenangan yang selama ini hilang.
Ketika Kejujuran Menjadi Pilihan Paling Berani
Pengumuman putusnya Ari Lasso dan Dearly Djoshua bukan hanya tentang akhir sebuah hubungan, tetapi tentang keberanian memilih kejujuran. Ari tidak menyalahkan siapa pun secara gamblang. Ia berbicara tentang perasaan, batas, dan kelelahan dengan cara yang dewasa. Sikap ini memperlihatkan sisi manusiawi seorang musisi senior yang telah melewati banyak fase hidup. Di usia 52 tahun, Ari memilih berhenti sebelum luka semakin dalam. Cerita ini menjadi pengingat bahwa berpisah tidak selalu berarti gagal. Terkadang, itu adalah bentuk paling jujur dari mencintai diri sendiri dan orang lain. Dalam diam, Ari Lasso menunjukkan bahwa kejujuran emosional adalah langkah berani, meski harus dibayar dengan kesedihan.