Gosip Licious – Sidang kasus dugaan peredaran narkoba yang menjerat Ammar Zoni kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Desember 2025. Sidang berlangsung secara offline dan menghadirkan lima orang saksi dari pihak jaksa penuntut umum. Suasana ruang sidang terasa serius, dengan perhatian publik tertuju pada kesaksian para petugas lapas yang mengetahui langsung peristiwa penggeledahan di sel terdakwa. Ammar Zoni tampak mengikuti jalannya persidangan dengan tenang, duduk di kursi terdakwa tanpa banyak ekspresi. Sidang kali ini menjadi penting karena mengungkap detail awal ditemukannya barang terlarang di dalam sel tahanan. Fakta-fakta yang muncul di ruang sidang perlahan menyusun cerita tentang bagaimana pengawasan di lapas diuji oleh temuan yang mengejutkan banyak pihak.
Kesaksian Petugas Lapas Eka Karjareja di Hadapan Hakim
Salah satu saksi kunci yang dihadirkan jaksa adalah Eka Karjareja, petugas keamanan Rutan Salemba yang melakukan penggeledahan langsung di sel Ammar Zoni. Di hadapan majelis hakim, Eka memberikan kesaksian dengan nada tegas dan runtut. Ia menjelaskan perannya sebagai petugas yang menjalankan perintah atasan tanpa tendensi pribadi. Kesaksian tersebut menjadi sorotan karena Eka berada di garis depan saat barang bukti ditemukan. Dengan bahasa yang lugas, ia menggambarkan proses penggeledahan yang dilakukan sesuai prosedur. Tidak ada dramatisasi dalam penuturannya, namun justru kesederhanaan cerita itulah yang memberi bobot pada kesaksiannya. Hakim dan jaksa mencermati setiap detail, karena pernyataan Eka menjadi fondasi penting dalam pembuktian perkara ini.
Sidak Mendadak Berdasarkan Instruksi Pimpinan
Eka Karjareja mengungkapkan bahwa penggeledahan dilakukan dalam rangka sidak mendadak yang diperintahkan langsung oleh pimpinan rutan. Sidak tersebut dilakukan pada hari yang sama dengan penggeledahan terhadap tahanan lain, sehingga tidak ada perlakuan khusus yang ditujukan kepada Ammar Zoni. Menurut Eka, tim petugas bergerak secara sistematis dan menyeluruh, menyasar titik-titik yang kerap luput dari pemeriksaan biasa. Langkah ini menunjukkan bahwa pengawasan internal lapas berjalan berdasarkan perintah struktural, bukan inisiatif individu. Sidak mendadak ini menjadi momen krusial, karena tanpa rencana yang diketahui sebelumnya, peluang untuk menyembunyikan barang terlarang menjadi lebih kecil. Dalam konteks ini, penggeledahan mencerminkan upaya institusi untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan rutan.
Barang Mencurigakan Ditemukan di Lokasi Tak Biasa
Saat melakukan penggeledahan, Eka Karjareja mengaku memeriksa area-area tersembunyi di dalam sel, termasuk bagian yang jarang tersentuh. Ia menyebutkan bahwa fokus pemeriksaan tidak hanya pada barang pribadi, tetapi juga struktur fisik sel. Di bagian atas pintu kamar, petugas menemukan benda mencurigakan yang kemudian diduga sebagai sabu dan ganja. Lokasi penemuan tersebut dinilai tidak lazim, sehingga langsung memicu kewaspadaan petugas. Penemuan ini menjadi titik balik dalam sidang, karena menunjukkan adanya upaya penyembunyian barang terlarang. Eka menegaskan bahwa ia segera mengamankan barang bukti tersebut sesuai prosedur. Temuan di tempat yang tidak biasa ini menambah kompleksitas kasus dan memperkuat dugaan adanya pelanggaran serius di dalam lapas.
Ammar Zoni Diamankan Tanpa Perlawanan
Setelah barang bukti ditemukan, petugas langsung mengamankan Ammar Zoni dari dalam sel. Menurut kesaksian Eka, proses pengamanan berjalan tanpa hambatan dan tanpa perlawanan dari terdakwa. Ammar Zoni disebut bersikap kooperatif saat dibawa ke depan bersama barang bukti yang ditemukan. Situasi tersebut berlangsung cepat dan terkendali, mencerminkan prosedur standar yang diterapkan petugas lapas. Eka menekankan bahwa tugasnya hanya sebatas menggeledah, mengamankan terdakwa, dan menyerahkan proses selanjutnya kepada atasan. Sikap Ammar Zoni yang tidak melawan menjadi catatan tersendiri dalam persidangan, karena menunjukkan tidak adanya keributan atau insiden tambahan saat penindakan dilakukan.
Alur Penyerahan Barang Bukti hingga ke Kepolisian
Dalam keterangannya, Eka Karjareja menjelaskan bahwa setelah pengamanan, barang bukti dan terdakwa langsung diserahkan kepada atasan. Dari titik tersebut, proses berlanjut ke pihak kepolisian yang telah bersiaga. Eka menggambarkan alur tersebut sebagai proses yang berurutan dan terkoordinasi, tanpa jeda yang berpotensi menimbulkan masalah. Penyerahan kepada kepolisian dilakukan untuk memastikan penanganan hukum berjalan sesuai ketentuan. Kesaksian ini memperlihatkan bagaimana sistem bekerja secara berlapis, dari petugas lapas hingga aparat penegak hukum. Rangkaian proses tersebut menjadi bagian penting dalam pembuktian di persidangan, sekaligus menggambarkan upaya institusi dalam menindak dugaan pelanggaran hukum di lingkungan rutan.